![Investasi Jam Tangan Mewah = JUDI? Investasi Jam Tangan Mewah = JUDI?](http://brdsg.com/img/1200/bsob0d3ebsoengydry_2/hpI2RcsO4BEFixxhpIJ9BDWzWsFxaoReiIXKo7TZMlXA.jpg)
A Simple Article. To : Newbie-Mindset
Ditulis Oleh : Glimpse.inc
Tanggal : 23 Maret 2023
Waktu Membaca : 10 menit
Apa itu investasi? Apakah membeli Rolex dan kemudian dijual 25 tahun berikutnya dengan harga 10x lipat merupakan suatu investasi? Apakah membeli Gundam dan kemudian dijual dengan harga 3x lipat setelah menyimpannya 10 tahun adalah sebuah investasi? Bagaimana dengan membeli batu akik yang disimpan dan kemudian dijual di harga lebih tinggi? Bagaimana dengan ikan koi? Atau emas? Atau cryptocurrency?
Sayangnya, semua contoh yang disebutkan di atas adalah bukan investasi. Aktivitas yang anda lakukan hanyalah trading (jual beli). Anda hanyalah seorang pedagang. Anda memperjualbelikan sebuah barang (yang mungkin, langka) sehingga anda bisa meraup keuntungan. Tidak ada proses investasi pada aksi trading (jual-beli) ini.
Lalu, apa itu investasi? Yang membedakan anda sedang berinvestasi, atau sedang menjadi pedagang yang berjual-beli (trading), ada pada barang yang anda beli. Barang yang anda beli, apakah bisa menghasilkan uang (sehingga bernilai)? Atau jangan2 hanya karena ada orang lain yang berani membayar lebih mahal, sehingga anda mendapatkan uang? Jika asset yang anda beli bisa men-generate uang tanpa anda jual, maka anda sedang berinvestasi. Anda sedang meletakkan duit anda pada sebuah asset yang bisa menghasilkan anda uang secara terus menerus.
Jika anda memposisikan diri sebagai pedagang asset (seperti pedagang di tanah abang yang menjual di harga lebih tinggi dari harga pembelian mereka), maka anda bukan sedang berinvestasi. Sekarang muncul pertanyaan, apakah beli emas adalah investasi? Harusnya anda sudah bisa menjawabnya sekarang. Jawabannya adalah TIDAK. Emas jika anda biarkan, tidak bisa men-generate duit. Emas hanya bisa bernilai lebih tinggi ketika orang berani bayar lebih tinggi. Dengan kata lain, harga ditentukan dari emosi pasar, tentang bagaimana setiap orang di pasar mempersepsikan harga emas. Jika mereka semakin tergila-gila, maka harga akan naik, dan sebaliknya.
Bagaimana dengan properti? Anda tentu saat ini bisa menjawabnya. Selama properti itu tidak anda sewakan, maka anda hanya menunggu ada orang lain yang lebih “royal” untuk membeli properti anda lebih mahal. Prinsip ini, harus ditanamkan sejak dini, sehingga anda terhindar dari aktivitas berdagang. Saya tidak bilang pedagang adalah buruk. Tetapi, anda harus bisa membedakan mana berdagang dan mana berinvestasi, sehingga tidak perlu mengatakan sedang berinvestasi, padahal anda sedang berdagang.
Investasi maupun berdagang, keduanya bisa membuat kaya. Tetapi, anda harus paham betul esensi dari investasi, baru anda bisa menjadi seorang investor handal. Sekarang pertanyaannya, investasi apa yang terbaik untuk kita? Karena ini website tentang saham, maka jelas saya mengatakan investasi sahamlah yang terbaik menurut saya. Tetapi, apa saja yang harus kita ketahui tentang sebuah investasi?
Dalam berinvestasi, anda harus membandingkan antara nilai suatu perusahaan dengan harga yang anda bayar. Di sini, ada dua komponen, yaitu nilai dan harga. Kedua komponen ini, TIDAK BOLEH dan TIDAK BISA dicampur adukkan. Oleh karena itu, setiap anda berpikir tentang investasi, anda harus membedakan, anda sedang berpikir tentang nilai atau tentang harga.
Nilai sebuah investasi, didasarkan dari kemampuan asset tersebut menghasilkan uang. Sebut saja perusahaan seperti Bank BCA (BBCA) yang bisa menghasilkan uang (profit) sebesar Rp 40,7 Triliun setiap tahunnya. Atau Bank BNI (BBNI) yang setiap tahunnya bisa menghasilkan uang (profit) sebesar Rp 18,3 Triliun. Mana yang lebih bernilai? Jelas BBCA saat ini lebih bernilai dibanding BBNI.
Tetapi, mari kita berjalan lebih jauh. Apakah jika BBCA lebih bernilai dibanding BBNI di tahun ini, memastikan 25 tahun lagi BBCA tetap akan lebih bernilai dibanding BBNI? Jika saat ini, profit BBCA sebesar 2,2x lipat dari profit BBNI, apakah 25 tahun lagi juga memiliki rasio yang sama? Ini adalah proses berpikir investasi yang harus dijalani pula.
Dengan kata lain, investasi harus tahu tentang nilai BBCA hari ini dan hari esok. Perusahaan yang profit hari ini hanya Rp 1 Triliun, ternyata bisa saja memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan lain yang profitnya Rp 2 Triliun. Alasannya? Ingat, bahwa komponen nilai pada investasi, selalu mempertimbangkan seberapa kemampuan perusahaan menghasilkan uang, baik hari ini maupun hari esok.
Dalam mempertimbangkan hari esok, maka ada dua komponen pula yang harus diperhatikan. Poin pertama adalah seberapa cepat kemungkinan perusahaan itu bertumbuh? Semakin cepat, artinya semakin tinggi potensi profit di masa depan. Jika profit di masa depan tinggi, ya jelas nilai dari perusahaan tersebut juga tinggi. Tetapi, namanya masa depan, tentu tidak pasti. Oleh karena itu, perlu ada komponen “probability” alias “kemungkinan”. Seberapa pasti anda tentang pertumbuhan ke depan suatu perusahaan (katakanlah BBCA). Semakin tinggi tingkat kepastian anda (karena perusahaan sangat baik), maka semakin ber-nilai perusahaan tersebut.
Kalau sudah paham tentang konsep nilai, maka kita beralih ke konsep harga. Harga setiap harinya selalu berfluktuasi naik turun. Anda akan sering menjumpai harga suatu saham turun 50% dalam 6 bulan, atau naik 50% dalam 6 bulan. Anda tidak memiliki kontrol terhadap harga sebuah saham. Bahkan saham yang bagus dan murah pun, tetap bisa turun 50% dalam 6 bulan. Anda benar2 tidak memiliki kontrol terhadap harga saham.
Berita buruknya, anda benar2 tidak memiliki kontrol terhadap pergerakan harga saham. Tetapi berita baiknya, memang anda tidak perlu mengontrol harga! Dalam jangka pendek (< 2 tahun), anda benar2 tidak memiliki kendali pada harga, karena bursa mayoritas berisi investor “gila” yang emosinya naik turun. Tetapi berita baiknya, dalam jangka panjang (>2 tahun) harga akan selalu bergerak seiring dengan nilai perusahaan. Nah, disinilah investor memiliki kontrol terhadap return yang akan ia dapatkan.
Setelah mengetahui ini semua, maka tugas anda sekarang adalah mencari perusahaan yang nilai nya lebih tinggi dari harga sahamnya. Ini adalah PR selanjutnya yang akan kami buatkan artikel lain untuk membantu anda melakukan valuasi. Untuk artikel ini, anda cukup paham perbedaan tentang nilai dan harga. Harga saham yang turun, artinya memberikan anda kesempatan membeli di harga lebih murah. Kami sangat menyambut kejadian itu. Tetapi jika anda masih tidak bisa membedakan mana nilai dan mana harga, maka selamanya anda akan menjadi panik ketika harga saham lebih murah. Sebuah aksi yang konyol yang bisa membawa anda semakin kismin.
Sekian, semoga artikel ini memberikan sedikit tambahan wawasan untuk anda. Satu hal yang perlu anda ingat, bahwa investasi adalah perjalanan jangka panjang. Perjalanan untuk para pembelajar. Perjalanan untuk orang yang sabar. Dan terakhir (hasil mengikuti proses), maka investasi adalah perjalanan untuk para orang sukses. Sukses hanyalah hasil akhir yang dengan sendirinya tercapai jika proses yang anda jalani benar. Setialah pada proses, maka hasil akan datang dengan sendirinya.
Salam waras, salam cuan, dan salam sehat.