![Mulai Berinvestasi part #4 Mulai Berinvestasi part #4](http://brdsg.com/img/1200/bsob0d3ebsoengydry_2/CvSLU5ccc0u5LX9CvSiM7DuHbGdVB6TwKv85zH78PDnw.jpg)
Anda diminta untuk mengerjakan satu proyek selama 30 hari. Upah yang diberikan ada 2 pilihan, yaitu pilihan 1 dengan upah Rp 1 juta per hari atau pilihan 2 dengan upah Rp 100 ribu di hari pertama dan meningkat sebesar 15% setiap harinya (compounding) hingga hari ke 30. Kira-kira apa pilihan anda? Coba renungkan sejenak sebelum lanjut membaca.
Well, kami ucapkan selamat jika anda memilih Rp 1 juta per hari karena anda sudah memperoleh upah sebesar Rp 30 jt dalam sebulan, bisa jadi lebih tinggi dari gaji bulanan manajer di kebanyakan perusahaan. Namun jika anda memilih pilihan kedua, maka anda akan mendapatkan lebih banyak lagi karena total upah yang anda terima dalam satu bulan lebih dari Rp 43 juta!
Inilah kekuatan dari efek compounding. Meskipun di awal upah yang kita terima hanya 10% dari pilihan pertama, bila dilakukan secara konsisten maka dalam jangka panjang hasilnya akan lebih besar dari pilihan yang pertama meskipun hanya dengan compounding rate 15%.
"Compound interest is the eighth wonder of the world" – Albert Einstein
Setelah membaca artikel sebelumnya anda akan bertanya berapa banyak yang bisa kita dapatkan sebagai investor. Hal ini sangat bergantung dengan usaha kita sebagai investor. Namun dalam artikel ini kami akan mencoba menunjukan seberapa besar efek compounding bagi anda.
Ambil contoh saja, saat ini anda mulai berinvestasi dengan dana Rp 20 juta. Setiap bulannya anda akan menyisihkan Rp 1 juta untuk melakukan top up pada investasi anda. Karena setiap tahun pendapatan anda meningkat (misal dari kenaikan gaji), maka nilai top up bulanan anda juga bisa meningkat sebesar 10% setiap tahunnya. Jika investasi anda bisa konsisten memiliki return sebesar 15% maka pada tahun ke 20 kekayaan anda akan mencapai Rp 2,5 miliar dengan total uang yang anda keluar kan selama 20 tahun hanya sebesar Rp 634 juta!
Return sebesar 15% sebenarnya masih tergolong tidak tinggi. Bagaimana bila ternyata anda jago dalam berinvestasi sehingga anda bisa menghasilkan return sebesar 20%, 25% atau bahkan 30%? Tentu hasilnya akan lebih fantastis lagi. Berikut perbandingan hasil investasi berdasarkan returnnya:
Return | Kekayaan |
15% | Rp 2,57 miliar |
20% | Rp 4,49 miliar |
25% | Rp 8,06 miliar |
30% | Rp 14,73 miliar |
Lalu bagaimana jika saat ini anda masih belum memiliki Rp 20 juta sebagai modal awal? Berikut ini adalah ilustrasi bagaimana jika modal awal investasi anda adalah Rp 3 juta dan variabel lainnya tidak berubah:
Return | Kekayaan |
15% | Rp 2,29 miliar |
20% | Rp 3,83 miliar |
25% | Rp 6,59 miliar |
30% | Rp 11,50 miliar |
Hasilnya memang lebih rendah tetapi masih tergolong sangat memuaskan! Dari sini kita bisa belajar bahwa modal awal seharusnya tidak menjadi kendala bagi anda untuk mulai belajar berinvestasi.
FYI performance Berkshire Hathaway, perusahaan investasi terbaik yang dimiliki oleh Warren Buffet ternyata hanya memiliki rata-rata return sebesar 19.8% dari 1965 hingga tahun 2023 loh. Bukan angka puluhan persen yang fantastis namun bisa memberikan hasil yang fantastis bila dilakukan secara konsisten dengan jangka panjang. Oleh sebab itu, sebagai investor tentunya kita harus terlebih dahulu memiliki ekspektasi yang realistis terhadap return kita sehingga kita bisa memiliki kesabaran dalam jangka panjang dan konsistensi dalam mengembangkan kekayaan kita. Hal-hal kecil yang kita lakukan saat ini bisa berbuah besar di kemudian hari.
"The first rule of compounding: Never interrupt it unnecessarily" – Charlie Munger
"Someone is sitting in the shade today because someone planted a tree long time ago" – Warren Buffett
Setelah membaca artikel part 1 hingga part 4, anda telah memperoleh gambaran singkat mengenai framework value investing. Tentu masih ada aspek-aspek dasar yang harus dipelajari seperti bagaimana cara membaca laporan keuangan, memahami business model, menilai kualitas management, dll yang tidak bisa dijabarkan dalam seri artikel ini. Pertanyaannya jika anda bukan lulusan accounting atau bisnis apakah anda masih layak menjadi seorang investor? Untuk menjadi seorang investor memang ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dan akan kita bahas pada artikel berikutnya.